Bab 5. Aplikasi-aplikasi hubungan nilai uang terhadap waktu
Aplikasi-aplikasi hubungan nilai uang terhadap waktu
1 . Tingkat pengembalian minimum
Ada
dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan dalam
pengambilan keputusan keuangan, yaitu tingkat pengembalian (return) dan risiko
(risk) keputusan keuangan tersebut. Tingkat pengembalian adalah imbalan yang
diharapkan diperoleh di masa mendatang, sedangkan risiko diartikan sebagai
ketidakpastian dari imbalan yang diharapkan. Risiko adalah kemungkinan
terjadinya penyimpangan dari rata-rata dari tingkat pengembalian yang
diharapkan yang dapat diukur dari standar deviasi dengan menggunakan
statistika.
Suatu keputusan keuangan yang lebih berisiko tentu diharapkan memberikan
imbalan yang lebih besar, yang dalam keuangan dikenal dengan istilah “High Risk
High Return”. Ada trade off antara risk dan return, sehingga dalam pemilihan
berbagai alternatif keputusan keuangan yang mempunyai risiko dan tingkat
pengembalian yang berbeda-beda, pengambilan keputusan keuangan perlu
memperhtungkan risiko relatif keputusannya. Untuk mengukur risiko relatif
digunakan koefisien variasi, yang menggambarkan risiko per unit imbalan yang
diharapkan yang ditunjukkan oleh besarnya standar deviasi dibagi tingkat
pengenbalian yang diharapkan.
Risiko bisnis berkaitan dengan ketidakpastian tingkat pengembalian atas aktiva
suatu perusahaan di masa mendatang, yang mengacu pada variabilitas keuntungan
yang diharapkan sebelum bunga dan pajak (EBIT). Risiko bisnis merupakan akibat
langsung dari keputusan investasi perusahaan, yang tercermin dalam struktur aktivanya.
Yang dimaksud dengan risiko bisnis dalam hal ini adalah tingkat risiko aktiva
perusahaan jika perusahaan tidak menggunakan hutang.
2 . Present Worth
Analysis
Present worth analysis (analisis nilai sekarang) didasarkan pada konsep ekuivalensi dimana semua arus kas masuk dan arus kas keluar diperhitungkan terhadap titik waktu sekarang pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (minimum attractive rate of return – MARR).
Usia pakai berbagai alternatif yang akan dibandingkan dan periode analisis yang akan digunakan bisa berada dalam situasi:
Present worth analysis (analisis nilai sekarang) didasarkan pada konsep ekuivalensi dimana semua arus kas masuk dan arus kas keluar diperhitungkan terhadap titik waktu sekarang pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (minimum attractive rate of return – MARR).
Usia pakai berbagai alternatif yang akan dibandingkan dan periode analisis yang akan digunakan bisa berada dalam situasi:
1.
Usia pakai sama dengan periode
analisis
2.
Usia pakai berbeda dengan periode
analisis
3.
Periode analisis tak terhingga
Analisis dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung Net Present
Value (NPV) dari masing-masing alternatif. NPV diperoleh menggunakan
persamaan:
NPV = PW pendapatan – PW pengeluaran
Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai NPV ≥ 0 maka alternatif tersebut layak diterima. Sementara untuk situasi dimana terdapat lebih dari satu alternatif, maka alternatif dengan NPV terbesar merupakan alternatif yang paling menarik untuk dipilih. Pada situasi dimana alternatif yang ada bersifat independent, dipilih semua alternatif yang memiliki NPV ≥ 0.
NPV = PW pendapatan – PW pengeluaran
Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai NPV ≥ 0 maka alternatif tersebut layak diterima. Sementara untuk situasi dimana terdapat lebih dari satu alternatif, maka alternatif dengan NPV terbesar merupakan alternatif yang paling menarik untuk dipilih. Pada situasi dimana alternatif yang ada bersifat independent, dipilih semua alternatif yang memiliki NPV ≥ 0.
3 . Future Worth Analysis
Future worth analysis (analisis nilai masa depan) didasarkan pada nilai ekuivalensi semua arus kas masuk dan arus kas keluar di akhir periode analisis pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (MARR). Oleh karena tujuan utama dari konsep time value of money adalah untuk memaksimalkan laba masa depan, informasi ekonomis yang diperoleh dari analisis ini sangat berguna dalam situasi-situasi keputusan investasi modal.
Hasil FW alternative sama dengan PW, dimana FW = PW (F/P,i%,n). Perbedaan dalam nilai ekonomis yang dihasilkan bersifat relative terhadap acuan waktu yang digunakan saat ini atau masa depan. Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai FW ≥ 0 maka alternatif tersebut layak diterima. Sementara untuk situasi dimana terdapat lebih dari satu alternatif, maka alternatif dengan FW terbesar merupakan alternatif yang paling menarik untuk dipilih. Pada situasi dimana alternatif yang ada bersifat independent, dipilih semua alternatif yang memiliki FW ≥ 0.
4 . Annual Worth Analysis
Annual worth analysis (analisis nilai tahunan) didasarkan pada konsep ekuivalensi dimana semua arus kas masuk dan arus kas keluar diperhitungkan dalam sederetan nilai uang tahunan yang sama besar pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (minimum attractive rate of return – MARR)
Hasil AW alternatif sama dengan PW dan FW, dimana AW = PW(A/P,i,n) dan AW = FW(A/F,i,n). Dengan demikian, AW dari setiap alternatif dapat dihitung juga dari nilai-nilai ekuivalen lainnya. Nilai AW alternatif diperoleh dari persamaan:
AW = R – E – CR
Dimana:
R = revenues (penghasilan atau penghematan ekuivalen tahunan)
E = expences (pengeluaran ekuivalen tahunan)
CR = capital recovery (pengembalian modal)
Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai AW ≥ 0 maka alternatif tersebut layak diterima. Sementara untuk situasi dimana terdapat lebih dari satu alternatif, maka alternatif dengan NPV terbesar merupakan alternatif yang paling menarik untuk dipilih. Pada situasi dimana alternatif yang ada bersifat independent, dipilih semua alternatif yang memiliki AW ≥ 0.
5. Internal
Rate Of Return
Metode ini untuk membuat peringkat
usulan investasi dengan menggunakan tingkat pengembalian atas investasi yang
dihitung dengan mencari tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari
arus kas masuk proyek yang diharapkan terhadap nilai sekarang biaya proyek atau
sama dengan tingkat diskonto yang membuat NPV sama dengan nol.
Apabila Ao adalah investasi pada periode 0 dan A1 sampai An adalah aliran bersih dari periode 1 sampai n, maka metode IRR semata mata mencari discount factor yang menyamakan A0 dengan A1 sampai An
Penerimaan atau penolakan usulan investasi ini adalah dengan membandingkan IRR dengan tingkat bunga yang disyaratkan (required rate of return). Apabila IRR lebih besar dari pada tingkat bunga yang disyaratkan maka proyek tersebut diterima, apabila lebih kecil diterima.
Kelemahan secara mendasar menurut teori memang hampir tidak ada, namun dalam praktek penghitungan untuk menentukan IRR tersebut masih memerlukan penghitungan NPV
Teknik perhitungan dengan IRR banyak digunakan dalam suatu analisis investasi, namun relatif sulit untuk ditentukan karena untuk mendapatkan nilai yang akan dihitung diperlukan suatu 'trial and error' hingga pada akhirnya diperoleh tingkat bunga yang akan menyebabkan NPV sama dengan nol. IRR dapat didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan menyamakan present value cash inflow dengan jumlah initial investment dari proyek yang sedang dinilai.
Dengan kata lain, IRR adalah tingkat bunga yang akan menyebabkan NPV sama dengan nol, karena present value cash inflow pada tingkat bunga tersebut akan sama dengan initial investment. Suatu usulan proyek investasi akan ditetima jika IRR > cost of capital dan akan ditolak jika IRR <>= Cost of Capital maka : Proyek dipertimbangkan diterima.
Apabila Ao adalah investasi pada periode 0 dan A1 sampai An adalah aliran bersih dari periode 1 sampai n, maka metode IRR semata mata mencari discount factor yang menyamakan A0 dengan A1 sampai An
Penerimaan atau penolakan usulan investasi ini adalah dengan membandingkan IRR dengan tingkat bunga yang disyaratkan (required rate of return). Apabila IRR lebih besar dari pada tingkat bunga yang disyaratkan maka proyek tersebut diterima, apabila lebih kecil diterima.
Kelemahan secara mendasar menurut teori memang hampir tidak ada, namun dalam praktek penghitungan untuk menentukan IRR tersebut masih memerlukan penghitungan NPV
Teknik perhitungan dengan IRR banyak digunakan dalam suatu analisis investasi, namun relatif sulit untuk ditentukan karena untuk mendapatkan nilai yang akan dihitung diperlukan suatu 'trial and error' hingga pada akhirnya diperoleh tingkat bunga yang akan menyebabkan NPV sama dengan nol. IRR dapat didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan menyamakan present value cash inflow dengan jumlah initial investment dari proyek yang sedang dinilai.
Dengan kata lain, IRR adalah tingkat bunga yang akan menyebabkan NPV sama dengan nol, karena present value cash inflow pada tingkat bunga tersebut akan sama dengan initial investment. Suatu usulan proyek investasi akan ditetima jika IRR > cost of capital dan akan ditolak jika IRR <>= Cost of Capital maka : Proyek dipertimbangkan diterima.
contoh kasus:
Sebuah investasi sebesar $10,000 dapat ditanamkan pada sebuah proyek yang
akan memberikan penerimaan tahunan $5,310 selama 5 tahun dan mempunyai nilai
sisa $2,000. Pengeluaran tahunan $3,000 untuk operasi dan pemeliharaan.
Perusahaan akan menerima proyek apapun yang memberikan “hasil” 10% atau lebih
sebelum dikurangi pajak. e = MARR =20%/tahun. Berdasarkan metode ERR apakah
investasi tersebut layak dilakukan?
Penyelesaian
25,000 (F/P, i’%, 5) = 8,000 (F/A, 20%, 5) + 5,000
(F/P, i’%, 5) = 64,532.80/25,000 = 2.5813
i’% = 20.88%
Karena i’ > MARR, maka investasi layak dilakukan
6. External
Rate Of Return
Rate of Return (ROR) adalah tingkat
pengembalian saham atas investasi yang dilakukan oleh investor. Komposisi
penghitungan rate of return (return total) adalah capital gain (loss) dan
yield. Capital gain (loss) merupakan selisih laba/rugi karena perbedaan harga
sekarang yang lebih tinggi atau lebih rendah bila dibandingkan dengan harga
periode waktu sebelumnya. Sedangkan yield merupakan persentase penerimaan kas
secara periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari sebuah
investasi. Untuk saham, yield merupakan persentase dividen terhadap harga saham
periode sebelumnya. Untuk obligasi, yield merupakan prosentase bunga pinjaman
yang diperoleh terhadap harga obligasi sebelumnya (Jogiyanto 2003:111).
Dalam menghitung rate of return dapat
digunakan rumus sebagai berikut :
ROR = Capital gain (loss) +Yield
= ( Pt – Pt-1 / Pt-1 ) + Dt / Pt-1
= ( Pt – Pt-1+ Dt / Pt-1 ) x 100%
Keterangan :
Pt = Harga
saham sekarang
Pt – 1 = Harga saham periode lalu
Dt - 1 = Deviden yang dibayarkan sekarang
Sumber Refrensi
Komentar
Posting Komentar