Teori Lingkungan
SUMBER DAYA ALAM
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karuni-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sumber Daya Alam Makalah ini ditulis sebagai salah satu tugas mata kuliah Teori Lingkungan pada semester 3. Makalah ini membahas berbagai macam hal tentang sumber daya alam.
Sebagai manusia penulis menyadari akan sepenuhnya kekurangan dan keterbatasan kemampuan yang ada pada diri penulis. Sehingga dalam makalah ini mungkin akan ditemukan kesalahan. Untuk itu penulis mengharapakan kritik dan saran yang bersifat membangun kearah yang lebih baik. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat terutama bagi penulis dan bagi para pembacanya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan
oleh alam semesta yang dapat dipergunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Bentuknya bisa berwujud barang, benda, fenomena, suasana, gas/udara,
air dan lain sebainya. Alam semesta diciptakan Tuhan yang Maha Esa dengan
segala macam isinya untuk kelangsungan dan kesejahteraan umat manusia. Alam
semesta kaya akan sumber daya alam yang dapat dipergunakan oleh manusia untuk
kesejahteraan hidupnya, baik itu yang sudah ditemukan maupun yang belum
diketemukan. Namun demikian, tidak berarti manusia tinggal menikmatinya begitu
saja, manusia harus berusaha dan berfikir untuk menemukan dan menggunakan
sumber daya alam tersebut untuk kesejahteraan hidupnya. Oleh karena itu manusia
dianugerahi oleh Tuhan yang Maha Kuasa akal dan pikiran yang dipergunakan untuk
mengelola dan memanfaatkan alam semesta sebaikbaiknya untuk kepentingan seluruh
umat manusia.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa itu sumber daya alam dan apa saja jenis jenisnya ?
2.
Bagaimana cara mengembangkan sumber daya alam dan berbagai jenisnya ?
C. Tujuan Masalah
1.
Mengetahui berbagai macam sumber daya alam dan mengetahui cara pemanfaatan
sumber daya alam dengan berbagai jenisnya
2.
Mengetahui sumber daya alam yang berada di Indonesia
3.
Mengetahui kebijakan kebijakan dalam mengelola sumber daya alam
4.
Mengetahui karakteristik ekologi sumber daya alam
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sumber Daya Alam
Sumber
daya alam adalah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia. misalnya:
tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan
mikroba (jasad renik). pada dasarnya
Alam mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang. Oleh
karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk
mempertahankan keserasian dan keseimbangan tersebut. Semua kekayaan yang ada di bumi ini, baik biotik
maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan
sumber daya alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya
alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya alam
nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan
pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.
2. Jenis Jenis Sumber Daya Alam
a) Sumber
Daya Alam Hayati
Sumber
daya alam hayati adalah sumber daya alam yang ada di permukaan bumi dan hidup,
antara lain hewan dan tumbuhan. Ciri utama dari sumber daya alam hayati adalah
tumbuh, bergerak, berkembang biak, bernafas, dan membutuhkan makanan. Indonesia
merupakan salah satu negara di dunia yang permukaan tanahnya kaya akan sumber
daya alam hayati (hewan dan tumbuhan) terbesar, sehingga disebut dengan
paru-paru dunia.
b) Sumber
Daya Alam Non-Hayati
Sumber
daya alam non-hayati adalah sumber daya alam yang ada di atas permukaan bumi
dan di bawah permukaan bumi tetapi tidak hidup, antara lain tanah, udara dan
air.
3. Contoh Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui
& Tidak Diperbarui
A.
Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui
Sumber
daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang dapat diusahakan
kembali keberadaannya oleh manusia. Artinya walaupun sumber daya alam tersebut
dipergunakan atau dimanfaatkan oleh manusia, tetapi manusia dapat mengusahakan
kembali sumber daya tersebut, sehingga tidak khawatir habis, karena manusia
bisa memperbarui sumber daya alam tersebut.
Pemanfaatan sumber daya alam jenis ini, walaupun
dapat diperbarui, tidak berarti kita bisa memanfaatkannya dengan sesuka
hatinya, kita tetap harus hemat dan menjaga kelestariannya agar tidak rusak dan
cepat habis. Caranya dengan memanfaatkan sumber daya alam tersebut sesuai
dengan kebutuhan kita (manusia). Selain itu juga bisa dilakukan dengan
memelihara jenis tanaman atau hewan tertentu yang jumlahnya semakin sedikit.
Sebagaimana diketahui pada saat ini banyak diketemukan adanya jenis-jenis
tertentu dari hewan dan tumbuhan yang sudah menjadi langka dan sulit untuk
dijumpai.
Sumber daya alam yang dapat diperbarui dapat
dikelompokkan menjadi sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non-hayati.
Sumber daya alam hayati berasal dari makluk hidup, sedangkan sumber daya alam
non-hayati bukan berasal dari makluk hidup.
Contoh :
A.
Sumber Daya Alam Hayati
1)
Hewan
Hewan termasuk salah satu dari sumber daya alam
hayati, dan termasuk dalam kategori dapat diperbarui. Hewan dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu hewan liar dan hewan peliharaan. Namun demikian kadang ada
orang yang mengelompokkan hewan ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan
kepentingannya, seperti hewan buas dan hewan jinak dan sebagainya.
2)
Tumbuhan
Tumbuhan termasuk salah satu dari sumber daya alam
hayati, dan termasuk dalam kategori dapat diperbarui. Apakah kalian pernah
melihat pameran bunga? Pernah melihat pohon beringin yang ditanam dalam vas
bunga? Apakah kalian pernah makan semangka tanpa biji? Pernahkan kalian
berpikir kalau semangka tanpa biji, lantas menanamnya pakai apa? Itu semua
adalah produk dari akal pemikiran manusia dalam upaya untuk memperbarui dan
mengembangbiakan sumber daya alam hayati (tumbuhan). Tumbuhan memiliki manfaat
yang sangat besar bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia. Tumbuhan merupakan
sumber makanan manusia, sehingga dapat dikatakan karena tumbuhanlahmanusia bisa
hidup dan berkembang biak. Oleh karena itu tidaklah salah kalau dikatakan bahwa
tanpa tumbuhan manusia tidak dapat hidup. Coba kalian perhatikan, jenis tumbuhan
apa saja yang kita konsumsi setiap hari? Sumber daya alam hayati tumbuhan dapat
dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu hutan, lahan pertanian dan
perkebunan.
a. Sumber
Daya Alam Hutan
Hutan adalah sebuah areal atau wilayah yang luas
atau sangat luas, biasanya terletak di lereng sebuah pegunungan (dataran
tinggi) yang mempunyai ciri khas banyak ditumbuhi berbagai macam pohon atau
salah satu jenis pohon tertentu yang sangat padat. Sumber daya hutan
menghasilkan banyak barang untuk kepentingan kesejahteraan manusia baik secara
langsung maupun tidak langsung. Secara tidak langsung keberadaan hutan membantu
manusia untuk mendapatkan udara sejuk, bersih, segar dan sehat serta berguna
sebagai sumber air, peresapan air bersih dan sehat. Bilamana tidak ada hutan
maka kedua hal tersebut tidak mungkin dengan mudah kita dapatkan.
b. Sumber
Daya Alam Hasil Pertanian
Pertanian adalah sebuah areal atau wilayah yang
luas, yang dengan sengaja ditanami oleh manusia dengan tumbuhan tertentu,
biasanya sejenis, dengan tujuan untuk diperdagangkan dan serta untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam pertanian biasanya terletak di daerah
dataran rendah, walaupun tidak menutup kemungkinan ada yang mengusahakan lahan
pertanian di dataran tinggi. Jenis tumbuhan yang ditanam di lahan pertanian
antara lain: padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, tomat, lombok, bunga, dan
sebagainya. Tumbuhan tersebut sengaja ditanam dan dikelola dengan baik untuk
mendapatkan hasil panen yang sebaik-baiknya. Hasil panen sebagian dijual,
sebagian dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
c. Sumber
Daya Alam Hasil Perkebunan
Perkebunan adalah sebuah areal atau wilayah yang
dengan sengaja ditanami oleh manusia dengan tumbuhan tertentu, biasanya tanaman
sejenis, dibudidayakan dengan tujuan untuk diperdagangkan serta untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam perkebunan biasanya terletak di
daerah antara dataran rendah dan dataran tinggi. Jenis tumbuhan yang ditanam di
lahan perkebunan antara lain: cokelat, kelapa sawit, teh, apel, tembakau,
kapas, cengkeh, tebu, bunga, dan sebagainya. Tumbuhan tersebut sengaja ditanam
dan dikelola dengan baik untuk mendapatkan hasil panen yang sebaik-baiknya.
Hasil panen sebagian dijual, sebagian dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari. Pada saat ini keterampilan manusia berkembang dengan pesat
dalam bidang perkebunan, tanaman perkebunan tidak lagi asal ditanam, tetapi
dikelola sedemikian rupa melalui pengadaan system irigasi yang baik dan lancar,
pemilihan bibit unggul, hingga pemberian pupuk dan pengobatan. Hal ini
dilakukan untuk menghasilkan produk perkebunan yang berkualitas dan jumlahnya
banyak.
B.
Sumber Daya Alam Non-Hayati
1)
Tanah
Tanah adalah lapisan bumi bagian atas yang terbentuk
dari pelapukan batuan dan bahan organik yang hancur oleh proses alamiah. Bahan
organik merupakan bahan sisa makluk hidup yang telah mati. Tanah termasuk
sumber daya alam yang dapat diperbarui, karena tanah terbentuk dari bahan-bahan
sisa makluk hidup yang telah mati, seperti dahan, daun, ranting, kotoran,
pohon, hewan juga manusia yang diurai oleh hewan-hewan kecil seperti rayap
menjadi tanah. Tanah dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, namun untuk kesempatan
ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu tanah yang subur dan tanah yang tidak
subur. Tanah yang subur banyak dicari oleh manusia, karena bisa dimanfaatkan
oleh manusia untuk berbagai macam keperluan, sebaliknya tanah yang tidak subur
tidak bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai macam keperluan.
2)
Air
Air adalah suatu zat yang terdiri dari zat hidrogen
dan oksigen (H2O). Kita semua mengetahui apa itu air, karena setiap hari kita
tidak bisa melepaskan diri dari air, bahkan disarankan dalam satu hari minimal
kita harus minum air sebanyak 1 liter. Air merupakan salah satu sumber daya
alam yang sangat penting bagi manusia dan makhluk hidup. Air adalah sumber
kehidupan, tanpa air manusia dan makluk lainnya akan mati. Pernahkah kalian
mencoba untuk menanam tumbuhan dalam pot? Perhatikan apa perbedaan antara
tanaman dalam pot yang secara rutin disiram dengan air dan yang tidak pernah
disiram?. Demikian halnya dengan manusia, bila tidak pernah disiram air? Oleh
karena itu, kita sering mendengar manusia mengalami musibah karena tidak
memiliki air, atau bertengkar karena air. Sumber daya air berasal sungai, danau
dan laut. Namun air yang bersumber dari laut rasanya asin, sehingga tidak bisa
dikonsumsi oleh manusia. Sedangkan air yang bisa dikonsumsi manusia adalah air
tawar yang biasanya bersumber dari danau dan sungai. Tetapi manusia dengan akal
pikirannya sudah bisa memperoleh air tawar tidak dari sungai dan danau, tetapi
dari sumur yang digalinya, baik itu dalam bentuk tradisional maupun sumur artesis
yang mampu menggali tanah hingga kedalaman lebih dari 100 meter di bawah
permukaan bumi. Ketersediaan air di suatu wilayah berkaitan dengan pergantian
musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Selain itu juga tergantung
kepada kondisi permukaan tanah. Oleh karena itu sering dijumpai ada wilayah
yang sumber airnya sedikit dan ada wilayah yang sumber airnya melimpah.
3)
Udara
Udara termasuk salah satu sumber daya alam yang
dapat diperbarui. Caranya melalui kegiatan fotosintesis pada tumbuhan. Bilamana
permukaan tanah banyak ditumbuhi tanaman, maka udara bersih dan sehat banyak
diperoleh di daerah tersebut, demikian halnya sebaliknya. Hal ini dikarenakan
tumbuhan menghasilkan udara bersih.
Permukaan tanah yang gersang, tidak ada tumbuhan,
hanya ada gedung-gedung dan pabrik hanya menghasilkan asap dan debu, maka udara
yang ada di wilayah tersebut tidak bersih dan menyehatkan. Udara dimanfaatkan
oleh manusia untuk berbagai kepentingan, tetapi yang pokok adalah dipergunakan
untuk pernapasan, membantu proses metabolisme tubuh, sehingga bahan makanan
bisa diolah menjadi energi. Selain itu manusia memanfaatkan udara untuk
berbagai kepentingan, antara lain sebagai jalur penerbangan pesawat terbang,
saluran komunikasi melalui satelit atau antena, sumber tenaga gerak seperti
dalam perahu layar nelayan atau kincir angin sebagai sumber tenaga listrik yang
banyak dilakukan di Belanda. Selain itu udara juga dimanfaatkan oleh manusia
untuk kegiatan rekreasi dan olahraga, seperti terjun paying, gantole, terbang laying,
main laying-layang, main pesawatpesawatan dari kertas, dan sebagainya.
B. Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui
Sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang jika dipakai
terus menerus akan habis dan tidak dapat diusahakan kembali keberadaannya oleh
manusia. Manusia tidak bisa membuat atau memperbanyak keberadaan sumber daya
alam jenis ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Manusia hanya bisa
melakukan daur ulang terhadap sumber dayalam tersebut. Artinya manusia hanya
bisa mengolah kembali bahan yang telah dipakai sehingga bisa dipergunakan atau
dimanfaatkan kembali. Contoh besi, manusia tidak bisa membuat besi, tetapi
mengolah kembali besai yang tidak terpakai menjadi benda yang diperlukan
manusia. Contoh jenis sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah
berbagai macam barang tambang seperti minyak bumi, gas alam, emas-perak, dan
batu bara dan lain sebagainya. Minyak bumi yang kita ambil dari dalam bumi dan
dipergunakan untuk bahan bakar (kendaraan, penerangan maupun memasak) oleh
manusia suatu saat bisahabis, seperti sekarang ini sudah mulai berkurang. Oleh
karena itu harga minyak bumi yang dipergunakan sebagai bahan bakar semakin hari
semakin mahal. Berdasarkan kondisi tersebut, diharapkan manusia memanfaatkan
sumber daya alam jenis ini secara hati-hati, hemat, dan menjaga kelestariannya.
Caranya dengan memanfaatkan sumber daya alam tersebut sesuai dengan kebutuhan
kita (manusia) dan tidak berlebih-lebihan.
Contoh :
a)
Minyak Bumi
Minyak bumi adalah sumber daya alam yang
dipergunakan manusia sebagai bahan bakar, biasa dikenal dengan istilah BBM
(bahan bakar minyak). Minyak bumi merupakan bahan baku utama dalam pembuatan
BBM seperti minyak tanah, solar, bensin atau premium, avtur, pertamak dan
sebagainya. Bahan bakar minyak ini dipergunakan manusia untuk menggerakkan
bernagai macam mesin dan kendaraan bermotor, mulai dari pesawat terbang hingga
sepeda motor. Minyak bumi berasal dari hewan (plankton) dan jasad-jasad renik
yang telah mati berjuta-juta tahun. Akibat adanya tekanan permukaan tanah di
bumi serta pengaruh suhu di bumi berubah menjadi cairan pekat yang disebut minyak
bumi. Oleh karena itu letak minyak bumi ada di kedalaman berpuluhpuluh meter
dari permukaan tanah, bahkan kadang juga letaknya di bawah laut, dan manusia
harus menggali untuk mengambilnya.
b)
Batu Bara
Batubara adalah sumber daya alam yang dipergunakan
manusia sebagai bahan bakar untuk kepentingan rumah tangga dan industri.
Berbeda dengan minyak bumi, walaupun sama-sama dipergunakan sebagai bahan
bakar, batubara dipergunakan manusia untuk bahan bakar rumah tangga dan
industri, sedangkan minyak bumi dipergunakan manusia sebagai bahan bakar untuk
menggerakkan mesin dan peralatan bermotor. Batubara berasal dari tumbuhan purba
yang telah mati berjutajuta tahun yang lalu. Akibat adanya pengaruh alam dan
cuaca tumbuhan yang telah mati tersebut berubah menjadi arang dan batu. Oleh
karena itu letak batu bara tidak berada di kedalaman yang jaraknya
berpuluh-puluh meter dari permukaan tanah seperti minyak bumi, tetapi ada di
permukaan bumi, dan manusia harus menggali untuk mengambilnya, walaupun tidak
perlu terlalu dalam.
c)
Emas dan Perak
Emas dan perak adalah batu mulia yang dipergunakan
manusia untuk perhiasan dan berbagai macam asesoris. Emas bentuknya sangat
khas, warnanya kuning mengkilat dan nampak indah, sedangkan perak warnanya
putih mengkilat. Selain sebagai perhiasan dan asesoris, emas dipergunakan
manusia sebagai acuan atau alat dalam kegiatan transaksi perdagangan. Pada
jaman dahulu, sering emas dipergunakan untuk berbagai macam bentuk transaksi
perdagangan. Alam Indonesia kaya akan sumber daya alam emas dan perak, bilamana
kalian perhatikan pada sebuah peta Indonesia, maka dapat diketahui
daerah-daerah yang alamnya menghasilkan emas dan perak. Pertambangan emas dan
perak di wilayah Indonesia dilakukan oleh negara dan pihak swasta, namun demikian
tidak sedikit penduduk di sekitar wilayah tersbut yang menggali atau menambang
emas secara individual dan tradisional.
d)
Besi
Besi merupakan bahan endapandan logam yang berwarna
putih. Besi berasal dari bahan yang bercampur dengan tanah, pasir dan
sebagainya. Besi berasal dari biji besi yang diambil oleh manusia melalui
kegiatan penambangan. Kemudian biji besi tadi diolah manusia menjadi potongan
atau lempengan besi seperti yang dikehendaki manusia. Besi dipergunakan manusia
untuk berbagai macam kepentingan, mulai dari sebagai bahan dalam membuat
berbagai macam peralatan rumah tangga, kendaraan, dan bangunan.
4. Sumber Daya Alam di Indonesia
Indonesia merupakan
negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brasil. Fakta
tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati yang
dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan
menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi yang
berkelanjutan (green economy). Protokol Nagoya sendiri merumuskan
tentang pemberian akses dan pembagian keuntungan secara adil dan merata antara
pihak pengelola dengan negara pemilik sumber daya alam hayati, serta memuat
penjelasan mengenai mekanisme pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut. Kekayaan
alam di Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain:
·
Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada
daerah tropis yang
memiliki curah hujan yang
tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.
·
Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik
pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak
terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral.
·
Daerah perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi
berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta mengandung juga berbagai jenis
sumber mineral.
Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan
adanya 10% dari tanaman berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia,
12% dari mamalia,
16% dari hewan reptil, 17% dari burung,
18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan
laut. Di bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan
tanaman perkebunannya, seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan
bahkan kayu yang
banyak diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia.
Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan
hayatinya saja. Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil
berbagai jenis bahan tambang, seperti petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak. Di samping itu,
Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk berbagai jenis
tanaman. Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga
menyediakan potensi alam yang sangat besar.
5. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Sumber daya
alam merupakan sesuatu hal yang berasal dari alam yang berupa unsur-unsur
lingkungan alam, baik fisik maupun hayati dan dapat digunakan oleh manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidup dan dan meningkatkan kesejahteraan
hidup. Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan
manusia. Untuk mudah mengkajinya, pemanfaatan sumber daya alam dibagi
berdasarkan sifatnya dan berdasarkan jenis maupun nilai penggunaanya. Berikut
adalah beberapa pemanfaatan sumber daya alam :
A.
Sumber Daya Alam Hayati
Sumber daya alam hayati merupakan jenis sumber daya yang
terdiri dari komponen sumber daya nabati dan hewani yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.
1. Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang keberadaanya sangat
melimpah dan beragam, khususnya bagi wilayah Indonesia. Organisme ini mampu
untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis. Maka dari itu,
tumbuhan merupakan produsen atau merupakan penyusun dasar rantai makanan.
Keberadaan organisme ini sangat penting dan eksploitasi besar-besaran terhadap
tumbuhan akan berpengaruh terhadap kerusakan alam bahkan kepunahan. Pemanfaatan
tumbuhan oleh manusia diantaranya:
·
Untuk
bahan makanan: Padi, jagung, gandum, tebu, dll
·
Untuk
bangunan: kayu jati, kayu mahoni
·
Bahan
bakar: kelapa sawit
2. Pertanian dan Perkebunan
Indonesia sendiri dikenal sebagai negara agraris karena
sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian di bidang pertanian dan
perkebunan. Pertanian lahan
basah dan lahan kering dan perkebunan di Indonesia
menghasilakan banyak komoditi ekspor diantaranya:
·
Komoditi
pertanian seperti padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, palawija, pohon
buah-buahan
·
Komoditi
perkebunannya seperti karet, kelapa sawit, tembakau, kapas, kopi, dan tebu
3. Hewan, peternakan, dan perikanan
Sumber daya alam hewan berupa hewan liar maupun yang sudah
dibudidayakan. Pemanfaatanya diantaranya sebagai:
·
Pembantu
pekerjaan berat manusia seperti kerbau yang digunakan untuk membajak. Kuda
sebagai alat bantu transportasi, gajah sebagai salah satu alat bantu angkut di
beberapa daerah
·
Sebagai
sumber pangan seperti sapi, ayam, kambing, perikanan laut dan darat
·
Selain
itu diberlakukan pelestarian hewan untuk menjaga ekosistem
darat dan ekosistem air, maka dibentuklah tempat-tempat yang bisa membantu
melestarikan keberadaan hewan-hewan dan mencegah dari kepunahan
B.
Sumber Daya Alam Non hayati
Sumber daya alam non hayati merupakan semua benda mati di
permukaan kerak
bumi yang bermanfaat dan berpengaruh bagi kelangsungan hidup
manusia dan juga mahluk hidup lainnya.
1. Air
Air merupakan salah satu kebutuhan utama mahluk hidup dan
bumi (baca: struktur bumi)
sendiri didominasi wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang ada, 97%
merupakan air asin (wilayah laut dan samudra) dan hanya 3% yang
merupakan wilayah air tanah
·
Air
digunakan untuk keperluan domestik seperti untuk memasak, minum, mencuci
·
Bahan
dasar industri makanan dan minuman
·
Penambangan
·
Aset
pariwisata dan rekreasi
·
Selain
itu air juga digunakan sebagai sumber listrik (pembangkit listrik tenaga air)
2. Angin
Angin mampu menghasilkan energi dengan penggunaan
energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian
lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi. Beberapa fungsi angin
adalah:
·
Membantu
penyerbukan tanaman
·
Membantu
uap air bergerak ke daratan dan menjadikannya hujan
·
Sumber
energi listrik. Energi yang dihasilkan oleh angin jauh lebih bersih dari
residu yang dihasilkan oleh bahan bakar fosil pada umumnya. Negara yang
sudah memanfaatkan angin (baca: proses
terjadinya angin) sebagai sumber utama energi listrik adalah Belanda
3. Tanah
Tanah termasuk sumber daya nonhayati yang penting untuk
menunjang pertumbuhan penduduk juga sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis
mahluk hidup. Tanah sangat diperlukan diantaranya untuk:
·
Pembangunan
rumah tinggal dan bangunan lainnya
·
Tempat
menyerap dan menyimpan air hujan
·
Tempat
tumbuhnya segala jenis tanaman
4. Hasil tambang
Sumber daya alam hasil tambang memiliki beragam fungsi bagi
kehidupan manusia, diantaranya:
·
Bahan
dasar infrastuktur (aspal)
·
Bahan
bakar kendaraan bermotor (avtur, solar)
·
Sumber
energi (batu bara, gas cair, minyak tanah)
·
Atau
sebagai perhiasan (emas, perak, berlian)
·
Dan
logam lainnya (biji besi, bauksit, yodium, nikel, marmer, dll)
6. Kebijakan
pengelolaan sumber daya alam
Landasan
dasar kebijakan pengolahan sumber daya alam terdapat dalam TAP MPR RI No.
IX/MPR-RI/2001 dan GBHN 1999-2004.
Dalam TAP MPR RI No. IX/MPR-RI/2001 berisi
tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber daya Alam, ada titik harapan
dari proses reformasi di bidang agraria dan pengelolaan sumber daya alam, yang
sebelumnya tidak pernah mendapatkan perhatian dari para pengambil kebijakan.
TAP MPR tersebut dijelaskan beberapa peta permasalahan
yang membuat keputusan politik ini lahir yaitu :
1. Sumber
daya agraria dan sumber daya alam harus dikelola dan dimanfaatkan secara
optimal bagi generasi sekarang dan generasi mendatang dalam rangka mewujudkan
masyarakat adil dan makmur.
2. Adanya
persoalan kemiskinan, ketimpangan dan ketidakadilan sosial ekonomi rakyat serta
kerusakan sumber daya alam.
3. Pengelolaan
sumber daya agaria dan sumber daya alam selama ini telah menimbulkan penurunan
kualitas lingkungan, ketimpangan struktur penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatannya serta menimbulkan berbagai konflik.
4. Peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya agraria dan
sumber daya alam saling tumpang tindih dan bertentangan.
5. Pengelolaan
sumber daya agraria dan sumber daya alam yang adil, berkelanjutan, dan ramah
lingkungan harus dilakukan dengan cara terkoordinasi, terpadu dan menampung
dinamika, aspirasi dan peran serta masyarakat, serta menyelesaikan konflik.
Arah Kebijakan Bidang Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup dalam GHBN 1999 – 2004 yaitu :
1. Mengelola sumber daya alam dan
memelihara daya dukungnya agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat
dari generasi ke generasi.
2. Meningkatkan pemanfaatan potensi
sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan melakukan konservasi, rehabilitasi
dan penghematan penggunaan, dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan.
3. Menerapkan indikator-indikator yang
memungkinkan pelestarian kemampuan keterbaharuan dalam pengelolaan sumber daya
alam yang dapat diperbaharui untuk mencegah kerusakan yang tidak dapat balik.
4. Mendelegasikan secara bertahap
wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam pelaksanaan
pengelolaan sumber daya alam secara selektif dan pemeliharaan lingkungan hidup
sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga, yang diatur dengan undang-undang.
5. Mendayagunakan sumber daya alam
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian
fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan yang berkelanjutan,
kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat lokal serta penataan ruang, yang
pengusahaannya diatur dengan undang-undang.
Arah kebijakan dalam pengelolaan
sumber daya alam dalam TAP MPR No. IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria
dan Pengelolaan Sumber Daya Alam :
1. Melakukan pengkajian ulang terhadap
berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber
daya alam dalam rangka sinkronisasi kebijakan antarsektor yang berdasarkan
prinsip-prinsip sebagaimana dimaksud Pasal 5 Ketetapan ini.
2. Mewujudkan optimalisasi pemanfaatan
berbagai sumber daya alam melalui identifikasi dan inventarisasi kualitas dan
kuantitas sumber daya alam sebagai potensi dalam pembangunan nasional.
3. Memperluas pemberian akses informasi
kepada masyarakat mengenai potensi sumber daya alam di daerahnya dan mendorong
terwujudnya tanggung jawab sosial untuk menggunakan teknologi ramah lingkungan
termasuk teknologi tradisional.
4. Memperhatikan sifat dan
karakteristik dari berbagai jenis sumber daya alam dan melakukan upaya-upaya
meningkatkan nilai tambah dari produk sumber daya alam tersebut.
5. Menyelesaikan konflik-konflik
pemanfaatan sumber daya alam yang timbul selama ini sekaligus dapat
mengantisipasi potensi konflik di masa mendatang guna menjamin terlaksananya
penegakan hukum dengan didasarkan atas prinsip-prinsip sebagaimana dimaksud
Pasal 5 Ketetapan ini.
6. Menyusun strategi pemanfaatan sumber
daya alam yang didasarkan pada optimalisasi manfaat dengan memperhatikan
kepentingan dan kondisi daerah maupun nasional.
Parameter Kebijakan PSDA bagi
Pembangunan Berkelanjutan
Reformasi pengelolaan sumber daya
alam sebagai prasyarat bagi terwujudnya pembangunan berkelanjutan dapat dinilai
dengan baik apabila terumuskan parameter yang memadai. Secara implementatif,
parameter yang dapat dirumuskan diantaranya:
1. Desentralisasi dalam pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan mengikuti prinsip dan pendekatan
ekosistem, bukan administratif.
2. Kontrol sosial masyarakat dengan
melalui pengembangan transparansi proses pengambilan keputusan dan peran serta
masyarakat . Kontrol sosial ini dapat dimaknai pula sebagai partisipasi dan
kedaulatan yang dimiliki (sebagai hak) rakyat. Setiap orang secara
sendiri-sendiri maupun berkelompok memiliki hak yang sama dalam proses
perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan, pengawasan serta evaluasi pada
pengelolaan dan pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
3. Pendekatan utuh menyeluruh atau
komprehensif dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Pada
parameter ini, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup harus
menghilangkan pendekatan sektoral, namun berbasis ekosistem dan memperhatikan
keterkaitan dan saling ketergantungan antara faktor-faktor pembentuk ekosistem
dan antara satu ekosistem dengan ekosistem lainnya.
4. Keseimbangan antara eksploitasi
dengan konservasi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
sehingga tetap terjaga kelestarian dan kualitasnya secara baik.
5. Rasa keadilan bagi rakyat dalam
pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Keadilan ini
tidak semata bagi generasi sekarang semata, tetapi juga keadilan untuk generasi
mendatang sesudah kita yang memiliki hak atas lingkungan hidup yang baik.
7. Karakteristik Ekologi Sumber
Daya Alam
Ekologi adalah suatu kajian studi
terhadap hubungan timbal balik (interaksi) antar organism (antar makhluk hidup)
dan antara organism (makhluk hidup) dengan lingkungannya.
Faktor-faktor
pembatas ekologis ini perlu diperhitungkan agar pembangunan membawa hasil yang
lestari.Hubungan antara pengawetan ekosistem dan perubahan demi pembangunan
demi pembangunan ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu :
1.
Kebutuhan untuk memperhatikan kemampuan untuk membuat pilihan penggunaan sumber
alam di masa depan.
2.
Kenyataan bahwa peningkatan pembangunan pada daerah-daerah pertanian
tradisional yang telah terbukti berproduksi baik mempunyai kemungkinan besar
untuk memperoleh pengembalian modal yang lebih besar dibanding daerah yang
baru.
3.
Kenyataan bahwa penyelamatan masyarakat biotis dan sumber alam yang khas
merupakan langkah pertama yang logis dalam pembangunan daerah baru, dengan
alasan bahwa sumber alam tersebut tak dapat digantikan dalam arti pemenuhan
kebutuhan dan aspirasi manusia, dan kontribusi jangka panjang terhadap
pemantapan dan produktivitas daerah (Dasmann, 1973)
Seperti pernyataan diatas, Sumber
daya alam ini adalah energi yang sifatnya tidak dapat digantikan. Proses
penggantian ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Hampir setiap waktu sumber
daya alam ini tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia. Beberapa sampel yang
bisa kita lihat bahwa sember daya alam ini tak bisa lepas dari kehidupan kita
sehari-hari.
Untuk menjamin keberlanjutan fungsi
layanan sosial-ekologi alam dan keberlanjutan sumberdaya alam dalam cakupan
wilayah yang lebih luas maka pendekatan perencanaan SDA dengan instrumen
penataan ruang harus dilakukan dengan mempertimbangkan bentang alam dan
kesatuan layanan ekosistem, endemisme dan keterancaman kepunahan flora-fauna,
aliran-aliran energi sosial dan kultural, kesamaan sejarah dan konstelasi
geo-politik wilayah.
Dengan pertimbangan-pertimbangan ini
maka pilihan-pilihan atas sistem budidaya, teknologi pemungutan/ekstraksi SDA
dan pengolahan hasil harus benar-benar mempertimbangkan keberlanjutan ekologi
dari mulai tingkat ekosistem lokal sampai ekosistem regional yang lebih luas.
Dengan pendekatan ekosistem yang diperkaya dengan perspektif kultural seperti
ini tidak ada lagi “keharusan” untuk menerapkan satu sistem PSDA untuk wilayah
yang luas. Hampir bisa dipastikan bahwa setiap ekosistem bisa jadi akan
membutuhkan sistem pengelolaan SDA yang berbeda dari ekosistem di wilayah lain.
Keberhasilan kombinasi beberapa
pendekatan seperti ini membutuhkan partisipasi politik yang tinggi dari
masyarakat adat dalam proses penataan ruang dan penentuan kebijakan pengelolaan
SDA di wilayah ekosistem. Semakin tinggi partisipasi politik dari pihak-pihak
berkepentingan akan menghasilkan rencana tata ruang yang lebih akomodatif
terhadap kepentingan bersama yang “intangible” yang dinikmati bersama oleh
banyak komunitas yang tersebar di seluruh wilayah ekosistem tersebut, seperti
jasa hidrologis. Dalam konteks ini maka membangun kapasitas masyarakat adat
yang berdaulat (mandiri) harus diimbangi dengan jaringan kesaling-tergantungan
(interdependency) dan jaringan saling berhubungan (interkoneksi) antar
komunitas dan antar para pihak. Untuk bisa mengelola dinamika politik di antar
para pihak yang berbeda kepentingan seperti ini dibutuhkan tatanan organisasi
birokrasi dan politik yang partisipatif demokrasi (participatory democracy).
Pengaplikasian
Kondisi seperti ini bisa diciptakan
dengan pendekatan informal, misalnya dengan membentuk “Dewan Konsultasi
Multi-Pihak tentang Kebijakan Sumber Daya Alam Wilayah/Daerah” atau “Forum
Multi-Pihak Penataan Ruang Wilayah/Daerah” yang berada di luar struktur
pemerintahan tetapi secara politis dan hukum memiliki posisi cukup kuat untuk
melakukan intervensi kebijakan. Untuk wilayah/kabupaten yang populasi
masyarakat adatnya cukup banyak, maka wakil masyarakat adat dalam lembaga
seperti ini harus ada.
8. Keterbatasan
Manusia Dalam Mengelola Sumber Daya Alam
Planet bumi yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup untuk
tumbuh dan berkembang biak memiliki keterbatasan-keterbatasan dalam mencukupi
kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Dalam perkembanganya pada organisme mengalami
seleksi alam, misalnya telur ikan yang beribu-ribu itu dari induknya, yang
dapat hidup terus hingga dewasa hanya beberapa ekor saja.
Skema representasi dari angka kematian
ikan laut. Hanya beberapa ikan yang bertahan hingga dewasa dari ribuan telur.
Begitu juga tiram, binatang laut ini dapat menghasilkan 500 milion telur sekali
bertelur. Jika semua telur-telur itu berkembang menjadi tiram-tiram dewasa dan
semua keturunannya hidup, maka sesudah generasi keempat kita dapat menemukan
tumpukan tiram-tiram seluas bumi selama 8 tahun. Demikian pula tumbuhan
mempunyai kemampuan berkembang biak secara cepat jika spora-spora atau
biji-biji yang disebarkan tumbuh semua menjadi dewasa, maka populasi tumbuhan akan
naik luar biasa. Demikianlah seleksi alam selalu terjadi.
Semua hewan dan tumbuhan cenderung untuk
tumbuh bereproduksi dan mati, sampai dikurangi oleh pengaruh lingkungan, faktor
yang mula-mula menghentikan pertumbuhan dan penyebaran dari organisme disebut
faktor pembatas. Hal ini terjadi pada makhluk hidup, sedangkan pada lingkungan
hidup secara luas mempunyai keterbatasan. Lahan pertanian yang tadinya subur
karena diolah terus menerus, maka kesuburannya menjadi berkurang. Apabila pada
lahan tersebut penduduknya bertambah, maka “beban”nya menjadi bertambah pula
karena dipacu untuk memproduksi melebihi kapasitasnya dengan cara diberi pupuk
dan sebagainya. Sebagai akibat dari hal tersebut maka lahan itu mengalami
penurunan kemampuan produksi ataupun yang disebut dengan deteriorasi
lingkungan. Kondisi lingkungan yang dalam keadaan produktifitasnya optimal dan
seimbang secara ekologi dikatakan dalam kodisi homeostatis. Deteriorasi
lingkungan salah satunya ditandai oleh pemulihan produktifitas yang berjalan
lambat.
Sebagai contoh digambarkan oleh Hagget (1983) pada petani
sistem ladang berpindah yang tanah kurang subur dan daerahnya luas dengan
penduduk jarang. Pada gambar 1 dan 2 berikut dijelaskan hubungan tingkat
kesuburan tanah dengan waktu.
Apabila jumlah penduduk bertambah banyak, maka waktu
pemulihan kesuburan lahan menjadi pendek sehingga kesuburannya belum pulih
lahan mulai ditanami lagi. Sebagai akibatnya maka kesuburannya akan semakin
merosot. Hal ini juga terjadi pada lahan daerah yang seharusnya kemampuan
ditanami padi 1 tahun sekali dipacu untuk panen sattu tahun menjadi dua kali
dengan berbagai cara akibatnya kesuburan lahan cepat menurun.Upaya pelesterian
lingkungan hidup sangat penting untuk dilakukan. Pembangunan yang dilaksanakan
oleh pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan
taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya. Dalam proses pembangunan itu tentu
akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan hidup.
Pembangunan tidak saja mendatangkan
manfaat, tatapi juga membawa resiko kerusakan lingkungan. Kita melihat di
sekitar kita misalnya hutan diubah menjadi lahan sawah untuk memproduksi bahan
makanan, dengan perubahan lahan hutan menjadi lahan sawah ini akan menggangu
keseimbangan ekologi. Sungai kita bendung untuk mendapatkan manfaat listrik,
bertambahnya saluran irigasi, dan terkendalinya banjir. Resikonya ialah
tergusurnya kampung dan sawah penduduk setempat, dan punahnya jenis hewan dan
tumbuhan tertentu. Kayu di hutan kita tebang, devisa dari ekspor kayu kita
dapatkan, sebaliknya kita menghadapi resiko kepunahan hewan dan tumbuhan,
bertambahnya erosi tanah, rusaknya tata air, dan terjadinya hutan alang-alang.
Sarana transportasi kita tambah, hubungan satu tempat ke tempat lain menjadi
mudah, tetapi resikonya pencemaran udara dan kebisingan, serta kecelakaan lalu
lintas.
Bab III
PENUTUP
Kesimpulan
Sumber
daya alam merupakan sebuah kenikmatan yang telah diberikan oleh tuhan kepada
mahluk hidup untuk keberlangsungan hidup mereka. Ada baiknya jika setiap mahluk
hidup di dunia ini memanfaatkan sumber daya alam yang telah disediakan dengan
sebaik mungkin dan mengelola sumber daya tersebut menjadi sesuatu yang berguna
bagi mahluk hidup. Dengan mengetahui berbagai jenis sumber daya alam serta cara
pengelolaan sumber daya tersebut makan akan semakin baik proses keberlangsungan
hidup mahluk hidup dibumi ini. Serta mengerti akan kebijakan kebijakan yang
telah ditentukan dan mengetahui batasan batasan dalam pengelolaan sumber daya
tersebut maka kita akan sadar betapa berharganya sumber daya tersebut.
Sumber Referensi :
Komentar
Posting Komentar